Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-60 Bulan Di Puskesmas Kaliwates

  • Yuningsih Yuningsih Universitas dr.Soebandi
  • Asri Iman Sari Universitas dr. Soebandi
  • Yuni Handayani STIKES dr. Soebandi Jember
Keywords: Keywords: Social Health Status, Physical Health status, toddler

Abstract

Stunting is a condition of impaired growth and development in children that can result in morbidity, mortality, and motor development impairment. The occurrence of stunting is often associated with malnutrition. Jember is a regency with the highest prevalence of stunting in East Java in 2020. Socioeconomic status, such as parental education level and occupation, can influence access to adequate nutrition and healthcare, which in turn contribute to the risk of stunting. The objective of this study was to determine the relationship between socioeconomic status and the occurrence of stunting among children aged 12-60 months in Kaliwates Community Health Center. This study employed a quantitative approach with an analytical observational design and a cross-sectional study design. The study population consisted of 580 children. The sampling technique used in this study was Proportionate Stratified Random Sampling, calculated using the Issac and Michael formula, resulting in a sample of 58 respondents who met the inclusion criteria. The data were analyzed using univariate and bivariate analyses with statistical tests using Chi-Square. The Chi-Square test results indicated a significant relationship between fathers' occupation (p = 0.003), mothers' occupation (p = 0.000), fathers' education (p = 0.001), mothers' education (p = 0.000), and the occurrence of stunting among children aged 12-60 months in Kaliwates Community Health Center. To prevent and address the occurrence of stunting among children in Kaliwates Community Health Center, it is important to provide balanced nutrition education, improve access to nutritious food, regularly monitor children's growth and development, involve the community, strengthen parental roles, and conduct regular program monitoring and evaluation.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018;

World Health Organization. Essential Nutrition Actions: Mainstreaming Nutrition Throughout the Life Course. World Health Organization. 2017;

Kemenkes RI. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021;

Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Data Stunting Puskesmas Kaliwates. Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. 2020;

Sulistyorini. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2019;16(1):41-47.

Ramadhan A. Hubungan Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Pedesaan Indonesia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2019;16(2):89-96.

Pertiwi ND, Yustini EY, Azizah DN. Hubungan Antara Usia dan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2021;18(3):177-183.

Par’i R. Determinan Status Gizi Balita pada Petani di Desa Ngawen Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). 2016.

Nurlela L, Dewi RK, Suarsa NM. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(1), 59-66. 2020;

Nindya TS, Puspitasari HP, Hadi H. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan. 2019;14(3):209-216.

Fitria R, Hadi H, Sari RK. Hubungan Antara Status Pekerjaan Orang Tua dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2022;19(2):87-93.

Susilawati S, Andayani DN, Herawati T. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan. 2018;13(1):3-50.

Susilawati S, Andayani DN, Herawati T. Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan. 2018;13(1):3-50.

Aryastami NK, Shankar AH, Apriatni M, Sulistomo AB, Kusumawardani N. Low maternal education and socio-economic status were associated with household food insecurity in children under five with stunting in Central Java, Indonesia. . Asia Pac J Clin Nutr. 2017;26(3):410–5.

Rismawati R, Herawati T, Andayani DN. Hubungan Status Pekerjaan Orang Tua dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan. 2016;11(1):19-26.

Fikrina AI. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Puskesmas Kasihan I, Bantul. . Jurnal Kesmas. 2017;12(1):18-27.

Rahmawati R. Determinants of stunting among children under five years old in Indonesia. Journal of Nutrition and Metabolism. 2022;

Suhartini S, et al. The relationship between parents’ education, occupation, and stunting in children under five years old in Kaliwates Health Center. . Journal of Health Promotion and Prevention. 2020;4(2):91-98.

Sudargo T, et al. Stunting in Indonesia: A Silent Emergency. Ministry of Health Republic of Indonesia. 2020;

Yustiana I. Peranan pemberian intervensi pada anak balita stunting. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2013;10(2):81–6.

Setiawan B. Gambaran status gizi pada anak yang mengalami stunting usia 2-5 tahun di Desa Sumberarum Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Yogyakarta. . Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. 2018;6(3):245-252.

Susiloretni KA, Rahayu R. Integrasi program penanggulangan stunting melalui pendekatan lintas sektor di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2021;18(1):10-21.

Published
2023-08-11
How to Cite
Yuningsih, Y., Sari, A. I., & Handayani, Y. (2023). Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-60 Bulan Di Puskesmas Kaliwates. ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(4), 215-221. https://doi.org/10.37148/arteri.v4i4.288
Section
Articles